themilliondollarapp.com – Pada akhir bulan Mei 2025, sebuah insiden menarik perhatian publik di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Seorang polisi lalu lintas (Polantas) terlibat dalam perdebatan dengan seorang pengendara motor terkait uang damai sebesar Rp 200 ribu. Kejadian ini menyoroti masalah lama yang kerap terjadi di jalan raya, yaitu praktek percaloan dan negosiasi dalam penerapan hukum lalu lintas.
Insiden ini bermula ketika seorang pemotor dihentikan oleh seorang Polantas di salah satu jalan utama Gowa. Pemotor tersebut diduga melanggar peraturan lalu lintas, meskipun detail pelanggarannya tidak dijelaskan secara rinci. Dalam percakapan yang terekam dan menjadi viral di media sosial, Polantas tersebut menawarkan untuk menyelesaikan pelanggaran dengan membayar uang damai sebesar Rp 200 ribu.
Pemotor tersebut tampak enggan menerima tawaran tersebut dan mencoba menawar jumlah yang lebih rendah. Negosiasi antara keduanya berlangsung cukup lama, hingga akhirnya disepakati nilai yang lebih rendah dari yang ditawarkan semula.
Reaksi Publik
Video insiden ini dengan cepat menyebar di media sosial dan memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang mengkritik tindakan Polantas tersebut, menyebutnya sebagai bentuk penegakan hukum yang tidak etis dan merusak citra kepolisian. Sementara itu, ada juga yang memahami posisi pemotor yang cenderung mencari solusi cepat untuk menghindari kerumitan birokrasi.
Menanggapi kejadian ini, pihak kepolisian Gowa segera memberikan pernyataan resmi. Mereka menyatakan sedang melakukan investigasi untuk memastikan kebenaran insiden tersebut dan menegaskan bahwa tindakan tawar-menawar semacam itu tidak dibenarkan. Pihak kepolisian berjanji akan menindak tegas anggotanya jika terbukti melakukan pelanggaran.
Kapolres Gowa juga menekankan pentingnya integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas kepolisian. Ia berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi seluruh anggota kepolisian untuk lebih berhati-hati dan menghindari tindakan yang dapat mencoreng nama baik institusi.
Insiden tawar-menawar uang damai di Gowa ini menambah daftar panjang kasus serupa yang terjadi di Indonesia. Masyarakat dan pihak berwenang medusa 88 diharapkan dapat bekerja sama untuk memastikan penegakan hukum yang lebih baik dan transparan di masa depan. Kejadian ini juga diharapkan dapat mendorong reformasi di tubuh kepolisian agar dapat memberikan pelayanan yang lebih adil dan profesional kepada masyarakat.